Memulai perdagangan atau perusahaan impor di Indonesia mudah jika Anda mengetahui prosedur yang tepat dan bekerja dengan mitra yang kompeten. Setiap orang asing yang ingin mendirikan perusahaan di Indonesia harus mematuhi peraturan pemerintah dan menyiapkan dokumen yang diperlukan.

Artikel ini membahas pembentukan perusahaan perdagangan di Indonesia, pengaturan impor, peraturan ekspor-impor, dan cara mendirikan kantor perwakilan.

Baca juga: Cara Mengurus Izin Ekspor Impor & Syarat Resmi di Indonesia

Pengertian Perusahaan Perdagangan

Perusahaan perdagangan adalah badan hukum yang bergerak di bidang pembelian, penjualan, dan distribusi produk, baik dalam bentuk baku maupun yang sudah melalui tahap pengolahan. Kegiatan utama dari perusahaan dagang adalah membeli produk dari produsen atau distributor, kemudian menjual produk tersebut kepada pelanggan.

Jenis perusahaan ini dapat bergerak di berbagai sektor, seperti makanan dan minuman, peralatan, dan pangan, serta memiliki fokus pada ekspor, impor, dan distribusi barang di wilayah Indonesia. Salah satu contoh jenis perusahaan dagang adalah warung yang menawarkan berbagai produk sehari-hari, termasuk produk pangan dan peralatan rumah tangga.

Jenis-Jenis Perusahaan Perdagangan

Besar (Wholesaler),

Kata lain distributor, adalah badan hukum yang membeli produk dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya kepada perusahaan lain atau pengecer. Mereka berperan dalam distribusi dan pengolahan barang, termasuk makanan dan minuman, peralatan, dan produk pangan lainnya. Tugas utama wholesaler adalah menyuplai produk ke berbagai titik penjualan di wilayah Indonesia, yang membantu memenuhi permintaan pelanggan.

Perantara (Middleman)

Berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan pengecer. Mereka tidak terlibat dalam produksi, tetapi memainkan peran penting dalam proses distribusi dengan menawarkan jasa untuk mempercepat penjualan produk. Middleman juga dapat terlibat dalam kegiatan ekspor, impor, dan distribusi barang.

Pengecer (Retailer)

Adalah perusahaan yang langsung menjual produk kepada konsumen akhir. Mereka beroperasi di level yang lebih dekat dengan pelanggan dan memiliki tanggung jawab untuk menawarkan produk yang relevan sesuai dengan permintaan pasar. Pengecer, seperti warung atau toko online, sering kali membeli dari wholesaler dan menjual produk langsung ke konsumen

Contoh Perusahaan Perdagangan di Indonesia

Di Indonesia, terdapat berbagai contoh perusahaan dagang yang mencakup berbagai skala, dari yang kecil hingga besar. Perusahaan dagang ini berbeda dalam hal skala transaksi, jangkauan pemasaran, serta kegiatan utamanya.

Perusahaan Dagang Skala Kecil:

  • Warung Kelontong
  • Toko Baju, Alat Tulis, dan Elektronik
  • Swalayan dan Toserba
  • Pedagang Kaki Lima (PKL)
  • Counter Pulsa dan Handphone
  • Agen Gas Elpiji dan Kios Bensin

Perusahaan Dagang Skala Besar:

  • Ritel atau Supermarket: Perusahaan dagang besar seperti Transmart, Hero, Superindo, dan Hypermart, yang menyediakan berbagai produk dari makanan, minuman, hingga perlengkapan rumah tangga dalam skala besar.
  • Department Store: Contoh seperti Matahari dan Ramayana, menawarkan berbagai produk fashion, peralatan rumah tangga, dan barang-barang lainnya.
  • Minimarket: Perusahaan seperti Indomaret, Alfamart, dan Lawson, yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan sistem yang terintegrasi dan skala distribusi yang luas.
  • Ritel Perkakas dan Perlengkapan Rumah Tangga: Seperti ACE Hardware, Informa, dan IKEA, yang bergerak di bidang penjualan peralatan rumah tangga dan perlengkapan lainnya dalam skala besar.

Baca juga: Panduan Lengkap Jenis Badan Usaha di Indonesia

Karakteristik Perusahaan Dagang

Kegiatan Utama:

Perusahaan dagang fokus pada pembelian, pengelolaan, dan penjualan produk tanpa mengolah atau mengubah barang tersebut. Mereka mengelola stok dan biaya operasional, dengan pendapatan utama berasal dari penjualan produk.

Modal diperoleh dari hasil penjualan produk. Jika produk tidak terjual, modal dapat ‘mandek’, sehingga perusahaan mungkin menghadapi kekurangan dana untuk pembelian berikutnya dan perlu mencari alternatif pendanaan.

Pendapatan:

Pendapatan utama perusahaan dagang berasal dari penjualan barang, berbeda dengan perusahaan manufaktur yang juga memperoleh pendapatan dari produksi. Penurunan penjualan akan langsung berdampak pada penurunan pendapatan, dan sebaliknya.

Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang:

Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang mencerminkan profitabilitas dengan menghitung selisih antara harga jual dan harga beli produk, dikurangi biaya operasional. Dalam perusahaan dagang, keuntungan dihasilkan dari penjualan produk yang harganya lebih tinggi dari biaya perolehan.

Proses ini melibatkan pengolahan dan penjualan barang, serta manajemen supply chain yang terintegrasi, termasuk peralatan dan tahap produksi.

Permintaan pasar mempengaruhi profit, sedangkan perusahaan yang membeli atau warung di wilayah Indonesia perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk mencapai keuntungan optimal. Salah satu contoh bisa dilihat dalam perusahaan dagang yang memiliki saham atau sales sebagai bagian dari strategi bisnis utamanya, berbeda dengan perusahaan jasa yang fokus pada layanan.

Prosedur Memulai Perusahaan Perdagangan di Indonesia

Untuk memulai perusahaan perdagangan (PT PMA) di Indonesia, ikuti langkah-langkah ini:

Penelitian Awal:

Teliti hukum perusahaan Indonesia untuk memastikan kepatuhan awal. Konsultasikan dengan lembaga konsultan jika perlu.

Pendaftaran Perusahaan:

  • Dapatkan lisensi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal.
  • Siapkan Anggaran Dasar dari notaris.
  • Peroleh ratifikasi dari Menteri Kehakiman.
  • Ambil Surat Domisili dari pemerintah daerah.
  • Registrasi NPWP dan Kartu Pajak
  • TDP dari Departemen Perdagangan Lokal

Izin Usaha Tetap:

Ajukan izin usaha tetap setelah perusahaan siap beroperasi. Siapkan dokumen seperti Akta Notaris Pendirian dan perjanjian kantor/gudang. Jika menggunakan kantor virtual, konsultasikan dengan konsultan.

Pertimbangan Penting untuk Perusahaan Perdagangan

  1. Daftar Negatif Investasi: Beberapa sektor di Indonesia, seperti kasino dan industri kimia tertentu, dilarang untuk investasi asing. Sektor lain mungkin terbuka tetapi dengan pembatasan. Konsultasikan dengan agen untuk memastikan kepatuhan.
  2. Lisensi untuk Satu Produk: Bisnis hanya dapat memiliki satu jenis produk per lisensi. Misalnya, perdagangan produk pertanian harus terpisah dari hasil laut.
  3. API-P atau API-U untuk Jenis Produk: Setiap jenis produk impor memerlukan API-P atau API-U terpisah.
  4. Customs Identification Number: Perusahaan impor harus memiliki nomor identifikasi bea cukai yang dikeluarkan oleh DJBC dan berlaku selama 12 bulan.

Baca juga: Prosedur Mendirikan PT di Indonesia

Membangun Kantor Perwakilan – Perusahaan Perdagangan Asing (K3pa):

Ini mungkin adalah solusi terbaik bagi setiap investor yang ingin melakukan beberapa kegiatan perdagangan di Indonesia, namun belum mendapat kesempatan untuk mendirikan sebuah perusahaan di sini. K3PA didedikasikan untuk perusahaan asing yang ingin membuka perwakilan di Indonesia. Berikut beberapa catatan:

  1. K3PA hanya untuk perusahaan induk, bukan broker.
  2. Berlaku 3 tahun dan harus diperpanjang.
  3. Kepala Perwakilan harus lokal atau asing dengan dokumen izin kerja dan domisili.

Dokumen lain yang diperlukan untuk mengajukan K3PA

Untuk mengajukan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (K3PA) di Indonesia, beberapa dokumen penting perlu disiapkan. Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang diperlukan:

  • Surat perjanjian
  • Nota kesepakatan
  • Surat Pernyataan
  • Dokumen Perjanjian Sewa
  • Surat Keterangan Domisili yang ditandatangani dan dicap oleh pemerintah daerah

Dalam konteks perdagangan di Indonesia, ada dua opsi utama: mendirikan perusahaan perdagangan, yang melibatkan proses, dokumen, dan anggaran yang kompleks, atau membuka K3PA, yang lebih sederhana dan biaya lebih rendah.

Baca juga: Ekspansi Internasional ke Indonesia: Pendirian Perusahaan

Bangun Perusahaan Perdagangan Anda Bersama InCorp 

Bangun perusahaan perdagangan Anda dengan kekuatan dan keahlian InCorp. Dengan dukungan dari tim ahli kami di InCorp Indonesia, Anda akan mendapatkan solusi lengkap untuk mengoptimalkan strategi bisnis dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan

Hubungi InCorp Indonesia hari ini dan mulailah perjalanan sukses Anda!

Pandu Biasramadhan

Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia

An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.