perusahaan industri dan manufaktur

Perusahaan Industri dan Manufaktur Menurut Badan Pusat Statistik

  • InCorp Editorial Team
  • 30 Oktober 2024
  • 9 reading time

Sektor industri dan manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian suatu negara. Kegiatan produksi barang dari bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Namun, apa sebenarnya yang termasuk dalam kategori industri dan manufaktur menurut Badan Pusat Statistik (BPS)?

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai definisi industri dan manufaktur serta memberikan contoh-contoh perusahaan yang masuk dalam kategori tersebut.

Baca juga: Mengapa Berinvestasi di Kawasan Industri di Indonesia

Pengertian Perusahaan Industri dan Manufaktur

Perusahaan industri adalah setiap badan usaha yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang-barang jadi atau setengah jadi.

 Jenis perusahaan industri sangat beragam, mulai dari skala kecil hingga besar, dan dapat terbagi menjadi berbagai lini bisnis seperti manufaktur, konstruksi, pertambangan, energi, dan lainnya.

 Perusahaan industri memiliki peran penting dalam perekonomian negara karena mereka memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Pengertian Perusahaan Industri

Perusahaan industri adalah setiap badan usaha yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang-barang jadi atau setengah jadi.

Jenis perusahaan industri sangat beragam, mulai dari skala kecil hingga besar, dan dapat terbagi menjadi berbagai lini bisnis seperti manufaktur, konstruksi, pertambangan, energi, dan lainnya.

Perusahaan industri memiliki peran penting dalam perekonomian negara karena mereka memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Manufaktur dan Kaitannya dengan Perusahaan Industri

Industri manufaktur adalah salah satu jenis perusahaan industri yang paling umum. Kegiatan operasionalnya fokus pada pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir melalui proses produksi yang terpadu.

Contohnya, perusahaan otomotif mengolah besi baja menjadi kendaraan bermotor, sementara perusahaan elektronik merakit komponen menjadi perangkat elektronik.

Perusahaan manufaktur seringkali melibatkan investasi yang besar dalam infrastruktur dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.

Peran Badan Pusat Statistik dalam Sektor Industri

Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran yang sangat penting dalam sektor industri. BPS bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan data statistik terkait kegiatan industri di Indonesia. 

Data-data ini sangat berguna bagi berbagai pihak, seperti pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi, untuk melakukan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan di bidang industri. Beberapa peran BPS dalam sektor industri antara lain:

  • Penyediaan data: BPS menyediakan data statistik mengenai produksi, penjualan, investasi, tenaga kerja, dan indikator ekonomi lainnya di sektor industri.
  • Pengembangan metodologi: BPS mengembangkan metodologi dan standar statistik untuk memastikan kualitas data yang dihasilkan.
  • Koordinasi dan kerjasama: BPS berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk meningkatkan kualitas dan relevansi data statistik sektor industri.

Baca Juga: Bisnis yang Menjanjikan di Indonesia: 15 Sektor Menguntungkan

Kategori Industri dan Manufaktur

Industri dan manufaktur merupakan sektor yang sangat vital dalam perekonomian. Secara garis besar, industri manufaktur adalah kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Namun, BPS memiliki klasifikasi yang lebih spesifik untuk membagi sektor ini menjadi beberapa kategori.

Apa Saja Kategori Utama Industri di Indonesia?

Industri di Indonesia sangat beragam dan terus berkembang. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan kegiatan utamanya. Beberapa kategori utama industri di Indonesia meliputi:

  • Industri pengolahan: Meliputi industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian, kulit, kayu dan produk kayu, kertas, percetakan, kimia, karet dan plastik, serta barang logam. Contoh perusahaan besar dalam kategori ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
  • Industri konstruksi: Meliputi kegiatan pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya.
  • Industri ekstraktif: Meliputi pertambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, dan mineral logam. Perusahaan seperti PT Pertamina (Persero) merupakan contoh perusahaan besar dalam industri ekstraktif.
  • Industri listrik, gas, uap, dan air panas: Meliputi pembangkitan dan distribusi listrik, serta produksi dan distribusi gas.
  • Industri jasa: Meskipun tidak sepenuhnya termasuk dalam industri manufaktur, sektor jasa seperti telekomunikasi (misalnya PT Telkom Indonesia Tbk), jasa keuangan (bank, asuransi), dan transportasi juga memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Bagaimana Badan Pusat Statistik Mengklasifikasikan Industri?

BPS menggunakan sistem klasifikasi industri standar internasional yang dikenal sebagai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI mengelompokkan berbagai jenis kegiatan ekonomi berdasarkan kesamaan proses produksi dan hasil produksi.

Dengan menggunakan KBLI, BPS dapat mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data statistik mengenai berbagai sektor industri di Indonesia secara lebih akurat dan komprehensif.

Simak Proses Mengurus Izin Usaha untuk Perusahaan Industri

Mengurus izin usaha untuk perusahaan industri merupakan langkah krusial dalam memulai bisnis.

Proses ini memerlukan pemahaman yang mendalam terkait persyaratan dan prosedur yang berlaku.

Persyaratan dan Langkah Mengurus Izin Usaha Industri

Untuk mendirikan perusahaan industri di Indonesia, calon pengusaha wajib mengurus izin usaha. Proses dan persyaratannya dapat bervariasi tergantung pada jenis industri, skala usaha, dan lokasi perusahaan. Namun, secara umum, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi:

  • Penyusunan rencana bisnis: Menyiapkan rencana bisnis yang lengkap, termasuk analisis pasar, rencana produksi, dan proyeksi keuangan.
  • Pemilihan lokasi: Menentukan lokasi yang sesuai untuk mendirikan perusahaan, dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, sumber daya, dan tenaga kerja.
  • Pengurusan izin prinsip: Meminta izin prinsip penanaman modal dari pemerintah daerah setempat.
  • Pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB): Melalui sistem Online Single Submission (OSS), pengusaha akan mendapatkan NIB yang mengintegrasikan berbagai jenis izin berusaha.
  • Pengurusan izin lingkungan: Jika kegiatan usaha berpotensi menimbulkan dampak lingkungan, maka diperlukan izin lingkungan.
  • Pengurusan izin operasional lainnya: Tergantung pada jenis industri, mungkin diperlukan izin operasional tambahan, seperti izin penggunaan tenaga kerja asing, izin impor bahan baku, atau izin sanitasi.

Peran Pemerintah dalam Memfasilitasi Izin Usaha

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mempermudah proses perizinan berusaha melalui berbagai kebijakan dan reformasi birokrasi. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:

  • Pengembangan sistem OSS: Sistem OSS bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai jenis perizinan dalam satu sistem online, sehingga mempercepat proses perizinan.
  • Penyederhanaan persyaratan: Pemerintah terus melakukan upaya untuk menyederhanakan persyaratan perizinan dan mengurangi jumlah dokumen yang harus diurus oleh pengusaha.
  • Peningkatan pelayanan: Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan perizinan melalui pelatihan petugas, pemantauan kinerja, dan pengaduan masyarakat.

Contoh Perusahaan Industri Besar di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa perusahaan industri besar yang berperan penting dalam perekonomian negara.

Salah satu contoh perusahaan industri besar adalah PT Krakatau Steel, yang merupakan produsen baja terbesar di Indonesia. 

Perusahaan ini memiliki kapasitas besar dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang digunakan dalam berbagai sektor.

Selain itu, PT Pertamina, yang bergerak di sektor energi, adalah perusahaan milik negara yang berperan dalam pengolahan minyak dan gas. 

Siapa Saja Pemain Utama dalam Industri Manufaktur?

Beberapa pemain utama dalam industri manufaktur di Indonesia termasuk perusahaan di sektor farmasi, otomotif, dan perkebunan.

PT Indofood sebagai produsen makanan, beroperasi dalam skala besar, mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi untuk pasar domestik dan ekspor. 

Di sektor farmasi, Kalbe Farma adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan obat-obatan dan suplemen, yang juga terdaftar sebagai salah satu pemain besar di pasar farmasi Indonesia.

Di sektor perkebunan, perusahaan seperti Wilmar International yang bergerak dalam pengolahan kelapa sawit memiliki peran besar dalam industri agro.

Bagaimana Kinerja Perusahaan-Perusahaan Ini Menurut Data BPS?

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja perusahaan-perusahaan industri besar di Indonesia yang bergerak di sektor manufaktur, seperti PT Krakatau Steel dan Astra, menunjukkan peningkatan dalam produktivitas dan ekspor.

Perusahaan-perusahaan ini berhasil memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, sektor energi dan bahan mentah, seperti PT Pertamina dan perusahaan batubara, juga mencatat kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia yang bergerak di bidang usaha industri dan pengolahannya.

Contoh Perusahaan Manufaktur Kecil dan Menengah

Perusahaan manufaktur kecil dan menengah memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Contoh perusahaan kecil dan menengah dapat dijumpai di berbagai sektor seperti kerajinan, makanan, dan tekstil.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sering kali mengolah bahan mentah lokal untuk produk-produk seperti batik, furnitur, dan makanan ringan.

Apa Perbedaan Perusahaan Kecil, Menengah, dan Besar?

Perusahaan kecil dan menengah berbeda dari perusahaan besar dalam hal ruang lingkup bisnisnya, skala operasi, dan jumlah karyawan.

Perusahaan kecil umumnya memiliki segmentasi pasar yang lebih terbatas dan jumlah karyawan yang lebih sedikit, sedangkan perusahaan besar seperti PT Industri besar memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar serta pemasaran dan ekspor yang lebih luas. 

Perusahaan menengah sering kali berada di antara keduanya, beroperasi dengan kontrol operasional yang lebih terstruktur dibandingkan perusahaan kecil, namun belum mencapai skala perusahaan besar.

Bagaimana Perusahaan Kecil dan Menengah Berkontribusi pada Ekonomi?

Perusahaan kecil dan menengah berkontribusi besar terhadap ekonomi negara Republik Indonesia.

Usahanya tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendukung pengolahan bahan mentah yang tersedia secara lokal menjadi produk utama yang bernilai jual tinggi.

 Perusahaan-perusahaan ini juga mendukung sektor perdagangan lokal dan sering kali dijumpai di sektor agro, kerajinan, dan bidang perkebunan.

Tantangan dan Peluang dalam Industri dan Manufaktur

Industri dan manufaktur di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, seperti meningkatnya biaya produksi dan kebutuhan akan teknologi yang lebih canggih.

Namun, ada juga peluang besar terutama dengan meningkatnya permintaan produk lokal dan global.

Apa Saja Tantangan Utama yang Dihadapi Sektor Ini?

Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor ini adalah ketergantungan pada bahan mentah impor serta biaya logistik yang tinggi.

Selain itu, kontrol kualitas dan pengecekan produk menjadi tantangan besar bagi perusahaan yang beroperasi di sektor manufaktur. 

Perusahaan juga harus menghadapi ketidakstabilan pasar global serta tantangan dalam penerapan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Bagaimana Peluang Kedepan untuk Perusahaan Industri di Indonesia?

Peluang ke depan bagi perusahaan industri di Indonesia cukup menjanjikan, terutama dengan perkembangan teknologi digital dan pasar global yang semakin terbuka.

Industri manufaktur yang bergerak di bidang otomotif, farmasi, dan bahan mentah seperti batubara dan kelapa sawit diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan global. Bisnisnya yang bergerak di sektor-sektor tersebut memiliki kesempatan untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pemasaran ke pasar internasional.

InCorp: Mitra Andal untuk Bisnis Anda di Sektor Industri dan Manufaktur

Data Badan Pusat Statistik memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi industri dan manufaktur di Indonesia.

Melalui data ini, kita dapat melihat tren pertumbuhan, tantangan yang dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan. Dengan memahami dinamika sektor ini, para pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih strategis. 

Prospek industri dan manufaktur di Indonesia sangat menjanjikan, terutama dengan adanya dukungan pemerintah dan perkembangan teknologi.

Bagi Anda yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis di sektor ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan InCorp. Kami siap membantu Anda dalam proses pendirian perusahaan dan pengurusan izin usaha.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.