Mengapa Indonesia? 10 alasan melakukan bisnis di Indonesia Indonesia adalah negara terpadat ke-4 di dunia, dengan lebih dari 53% dari penduduk yang tinggal di daerah perkotaan Indonesia menduduki peringkat 15 sebagai negara ekonomi terbesar di dunia, nomor 5 terbesar di Asia, dan yang terbesar di Asia Tenggara 70% dari penduduk di bawah usia 39 tahun 57% dari populasi berasal dari kelas menengah, dengan 7 juta bertambah setiap tahun Pertumbuhan belanja konsumen diharapkan tumbuh 6,4% CAGR antara 2010-2020, lebih cepat dari Malaysia, Turki, Brazil dan Rusia Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia meluncurkan One-Stop-Service untuk lisensi investasi dan layanan non-perizinan Indonesia merupakan pusat mega terbesar kedua di dunia keanekaragaman hayati setelah Brazil Angkatan kerja sekitar 122 juta dan tingkat partisipasi angkatan kerja 69,21% lebih dari AS (68%) dan rata-rata global (63,6%) Fitch Ratings (15 November, 2013) menempatkan sovereign credit rating Indonesia pada BBB- tingkat dengan outlook stabil Utang Indonesia terhadap PDB telah menurun dari 83% (2001) menjadi 26% (2013), yang terendah di antara negara-negara ASEAN Penanaman Modal di Indonesia Indonesia adalah “kesempatan besar berikutnya di Asia,” berkat ekonomi yang tumbuh cepat (naik 5,8% pada 2013) dan demografi yang menguntungkan. Indonesia adalah salah satu negara yang paling cepat berkembang di G-20 (negara-negara industri didorong) dan saat ini ekonomi terbesar ke-15 di dunia, kelima di Asia setelah China, Jepang, India dan Korea Selatan, dan sejauh yang terbesar di Tenggara Asia. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, dengan lebih dari 240 juta orang, memberikan penduduk terbesar keempat di dunia. Lebih dari 60% dari populasi adalah antara usia 20 dan 65, memberikan negara sebuah bank besar penerima dan tidak terlalu banyak warga senior bagi pekerja untuk mendukung. Pada tahun 2003, kelas menengah terdiri hanya 37,7%, tetapi pada tahun 2012, total golongan menengah adalah 56,5% dari total penduduk. Berdasarkan catatan Cekindo Business International, sebuah perusahaan konsultan Market Entry di Indonesia, berkat kekuatan kondisi pasar ini, ekonomi melakukannya dengan baik selama krisis keuangan global pada tahun 2007-2008 karena ketergantungan pada konsumsi domestik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Iklim Ekonomi di Indonesia Situasi saat ini juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah ladang ranjau potensial bagi investor asing ketika FDI tumbuh pada 2013 sebesar 18,9% menjadi US $ 6,54 miliar pada kuartal kedua. Selain FDI, investasi dalam negeri juga meningkat sebesar 59,1% dari US $ 2,04 miliar menjadi US $ 3250000000. Secara umum, total investasi di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2013 meningkat sebesar 29,8% menjadi US $ 9,78 miliar. Indonesia adalah anggota terdepan dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan ekonomi terbesar dan populasi, dan satu-satunya negara di G20. Indonesia menempati urutan 37 dari World Competitiveness Scoreboard, melebihi pesaing negara bahkan BRIC seperti Brazil atau Rusia. Hal ini menempatkan Indonesia dalam daftar negara yang paling diinginkan di dunia. Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) telah meluncurkan One-Stop-Service (OSS) untuk lisensi investasi dan layanan non-perizinan. OSS mengkonsolidasikan perizinan dan non-perizinan prosedur lengkap untuk investasi di kantor tunggal yang memiliki kewenangan dari instansi teknis terkait atau kementerian untuk menerbitkan perizinan dan non-perizinan dokumen dalam sektor-sektor tertentu. OSS dilaksanakan untuk memberikan mudah, cepat, tepat, akurat, transparan dan akuntabel layanan. Selain itu, dukungan tugas BKPM menyesuaikan iklim investasi yang kompetitif untuk memperkuat kualitas perekonomian nasional. Sumber Daya Manusia Indonesia Indonesia memiliki tenaga kerja kurang lebih 122 juta orang, yang merupakan tingkat partisipasi angkatan kerja 69,21%. Ini lebih dari AS (68%) dan lebih tinggi dari rata-rata global (63,6%). Pemerintah memperkirakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 55 juta pekerja terampil. Sebuah studi oleh British Council menemukan bahwa di 2035, mahasiswa pasca-sekolah menengah Indonesia akan antara 10 teratas di seluruh dunia peringkat dalam hal jumlah. Sekitar 2,6 juta siswa Indonesia akan memasuki sistem pendidikan tinggi di dekade berikutnya. Hal ini akan meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia di tahun-tahun mendatang. Utang Indonesia terhadap GDP terus menurun dari 83% pada tahun 2001 menjadi kurang dari 26% pada akhir 2013, yang merupakan terendah di antara negara-negara ASEAN, selain dari Singapura, yang tidak memiliki utang pemerintah. Ini adalah alasan mengapa Indonesia terus menjadi tujuan investasi yang baik. Mengenai peringkat kredit Indonesia: Fitch Rating: tingkat BBB- dengan outlook stabil. (November 15, 2013) Peringkat dan Informasi Investasi, Inc: BBB- dengan outlook stabil. (11 Oktober 2013) Japan Credit Rating Agency, Ltd: BBB- dengan outlook stabil. (22 Juli 2013) Dalam hal sumber daya alam, Indonesia adalah pusat mega terbesar kedua di dunia keanekaragaman hayati setelah Brazil dan merupakan habitat alami bagi sekitar 90% dari spesies tanaman yang obat yang ditemukan di Asia. Indonesia juga memiliki lahan perkebunan total sekitar 21,6 juta Ha pada tahun 2013, dengan total produksi dari pertanian akuntansi untuk 35.600.000 ton. Tiga komoditas di sektor pertanian karet, kelapa sawit, dan kakao. Pendapatan Indonesia dari ekspor minyak sawit mentah diperkirakan mencapai US $ 80,9 miliar. Untuk informasi lebih lanjut tentang memulai bisnis di Indonesia, silakan kontak kami. Kami akan membantu Anda untuk menyiapkan perencanaan yang paling sesuai dengan tujuan Anda.