Tips dari Dalam untuk Bisnis Ekspor dan Impor di Surabaya

Tips dari Dalam untuk Bisnis Ekspor dan Impor di Surabaya

  • InCorp Editorial Team
  • 21 Maret 2025
  • 8 minutes reading time

Surabaya bukan hanya kota yang belum terlalu terekspos seperti Jawa Tengah dan Jakarta, tetapi kota ini juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kedua kawasan yang lebih maju. Hasilnya, banyak investor yang mulai mengalihkan fokus mereka terhadap Surabaya di sektor impor, perdagangan, manufaktur, sumber daya dan infrastruktur.

Mari kita lihat tips dari InCorp untuk memulai bisnis ekspor dan impor di Surabaya dan mengapa bisnis ini dapat berhasil di kota ini.

Latar Belakang Surabaya

Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur dengan lebih dari 3 juta jiwa di dalam kota dan lebih dari 10 juta jiwa di area metropolitan Surabaya.

Karena koneksi udara dan laut ke Surabaya, kawasan ini diyakini sebagai gerbang menuju Indonesia Timur dengan akses ke interior Jawa, serta kedekatannya dengan rute-rute dagang utama antara Samudera India, Laut Jawa, Selat Malaka dan Kepulauan Maluku.

Lokasi strategis Surabaya menghubungkan timur dan barat. Oleh karena itu, Surabaya bukan hanya kota metropolis terbesar kedua di Indonesia, tetapi juga semakin populer di kalangan investor lokal dan asing.

Rumah dari pelabuhan Tanjung Perak dan pusat bisnis komersial serta industri yang berkembang pesat, Surabaya telah mengalami gelombang perkembangan baru dengan membludaknya investasi, seperti jalur transportasi ke Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, ekspansi bandar udara dan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat.

Pertumbuhan Ekonomi Surabaya

Laporan dari Biro Pusat Statistik Surabaya, per 2016 pendapatan domestik bruto regional Surabaya mencapai US$34 miliar, dengan kenaikan 11% dari US$30.6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini juga berarti terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita dari sebelumnya US$784 menjadi US$1190 dalam periode yang sama. Sebagai hasilnya, Surabaya telah berubah menjadi kota berkembang dengan jumlah kelas menengah yang semakin banyak dan tingkat konsumsi yang lebih tinggi.

Kontributor utama terhadap PDBR Surabaya adalah perdagangan dan penjualan grosir, serta auto sales dan perbaikan, industri pemrosesan, akomodasi, makanan dan minuman, konstruksi, TIK, layanan keuangan dan asuransi, transportasi dan pergudangan.

Semuanya diharapkan tumbuh secara substansial dalam beberapa tahun ke depan karena infrastruktur Surabaya terus berkembang, begitu pula dengan fasilitas ekspor dan impornya.

Mengembangkan Infrastruktur di Surabaya

Indonesia membuka jalan tol terpanjang di Jawa yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya (dikenal sebagai Jalan Tol Trans Jawa), dan konstruksinya diharapkan selesai pada akhir 2019. Proyek kereta api Surabaya-Jakarta akan dimulai pada 2019, menyediakan koneksi kereta semi-cepat antar dua kota tersebut.

Pelabuhan Tanjung Perak yang terletak di Surabaya utara adalah pelabuhan laut tersibuk kedua di Indonesia. Pelabuhan ini terdiri dari 6 terminal utama dengan terminal Gapura Surya Nusantara sebagai terminal penumpang termewah di Indonesia. Selain itu, pada 2015 Terminal Pelabuhan Teluk Lamong dibangun dan menjadi salah satu terminal pelabuhan paling modern dan terotomatisasi penuh di dunia.

Ekspor Teratas di Surabaya

Surabaya selalu menjadi salah satu pelabuhan dagang tersibuk dan terpenting di Indonesia dan seluruh Asia. Ekspor dan impor teratas dari Surabaya adalah gula, tembakau dan kopi.

Karena sejarah panjangnya sebagai pelabuhan dagang, Surabaya telah membangun infrastruktur keuangan yang kuat dengan adanya banyak lembaga ekonomi seperti perusahaan ekspor atau impor, organisasi finansial seperti bank dan perusahaan asuransi.

Selain tiga komoditas utama yang telah disampaikan sebelumnya, kategori produk ekspor berikut juga memiliki nilai dolar tertinggi untuk ekspor dunia Surabaya dan seluruh Indonesia pada 2017.

  • Bahan bakar mineral dan minyak: US$36.9 miliar
  • Minyak hewani/nabati, lemak dan lilin: US$23 miliar
  • Mesin dan peralatan elektrik: US$8.5 miliar
  • Karet dan barang karet: US$7.7 miliar
  • Kendaraan: US$6.8 miliar
  • Mesin dan komputer: US$5.9 miliar
  • Perhiasan dan logam berharga: US$5.6 miliar
  • Alas kaki: US$4.9 miliar
  • Pakaian dan aksesoris: US$4.1 miliar
  • Kayu: US$4 miliar

Kategori ekspor ini mencakup 64% dari total ekspor Indonesia. Potensi besar dan kegiatan ekonomi di Surabaya menjadikan kota ini menarik bagi investor asing.

Selanjutnya: Tips dari Dalam untuk Bisnis Ekspor dan Impor di Surabaya

Daftar Komoditas Ekspor di Surabaya

Surabaya, sebagai salah satu pusat perdagangan di wilayah timur Indonesia, memiliki potensi besar dalam sektor ekspor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baik di tingkat lokal maupun nasional. Berikut adalah daftar komoditas ekspor dari Surabaya:

Barang dan Jasa

Komoditas ekspor berikut berkontribusi paling besar dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur sebesar 5.79%. Peningkatan konsumsi rumah tangga menjadi faktor utama meningkatnya permintaan akan barang dan jasa.

Minyak Kelapa Sawit

Minyak sawit dikenal sebagai komoditas ekspor pangan utama di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. Komoditas ini sering dimanfaatkan dalam berbagai industri, termasuk makanan dan komestik.

Kopi Robusta

Kopi robusta merupakan kopi asal Jawa Timur yang memiliki cita rasa khas dengan kualitas tinggi. Tingginya tingkat konsumsi kopi di masyarakat Indonesia serta tren permintaan terhadap kopi lokal yang otentik menjadikan kopi robusta sebagai salah satu komoditas ekspor yang diminati di pasar internasional. Beberapa negara tujuan ekspor kopi robusta antara lain Amerika Serikat, Taiwan, Vietnam, dan Jepang.

Produk Perikanan (Udang Beku)

Industri perikanan, khususnya produk udang beku, merupakan salah satu andalan ekspor Surabaya. Produk ini diekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, menunjukkan kualitas dan standar yang memenuhi permintaan pasar global.

Produk Pertanian Lainnya

Komoditas seperti sarang burung walet, pakan ternak, susu pasteurisasi, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, dan biji kopi juga merupakan bagian dari ekspor Surabaya, menunjukkan keragaman produk pertanian yang dihasilkan. ​

Tips Mengembangkan Bisnis Ekspor-Impor di Surabaya

Mengembangkan bisnis ekspor dan impor di Surabaya membutuhkan strategi yang tepat untuk bersaing di pasar global. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:

1. Pahami Regulasi dan Perizinan

Sebelum memulai bisnis ekspor-impor, pastikan Anda memahami regulasi ekspor-impor yang berlaku di Indonesia maupun di negara tujuan. Berikut adalah izin penting yang harus dimiliki oleh perusahaan ekspor impor di Surabaya:

  • Nomor Induk Berusaha (NIB) dari OSS.
  • API-U atau API-P (Angka Pengenal Importir) untuk impor.
  • Eksportir Terdaftar (ET) untuk komoditas tertentu.
  • Sertifikasi BPOM, Halal, atau SNI sesuai kebutuhan produk.

2. Identifikasi Produk Potensial

Pilih produk dengan permintaan tinggi di pasar internasional dan memiliki daya saing. Perusahaan eksportir dapat memanfaatkan fasilitas ekspor yang disediakan oleh pemerintah seperti laman Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) untuk melihat permintaan (inquiry) produk dari perusahaan luar negeri, ringkasan pasar (market brief), dan intelijen pasar (market intelligence) suatu produk.

3. Bangun Jaringan dan Kemitraan

Hubungan bisnis yang kuat dengan pemasok, distributor, dan buyer internasional sangat penting. Beberapa cara untuk membangun jaringan:

  • Bergabung dengan Asosiasi Eksportir Indonesia.
  • Menghadiri pameran dagang internasional (Trade Expo Indonesia, SIAL Interfood, dsb.).
  • Memanfaatkan marketplace B2B seperti Alibaba, TradeIndia, atau Global Sources.

4. Memanfaatkan Digital Marketing

Memasarkan produk melalui platform digital sangat efektif untuk menjangkau pasar global dan menarik minat beli terhadap produk Anda. Hal ini dapat dimulai dengan membuat website profesional dengan fitur multibahasa, menggunakan SEO dan iklan digital, serta bergabung dengan e-commerce global untuk meningkatkan visibilitas produk.

5. Manajemen Risiko dan Asuransi

Perdagangan internasional memiliki risiko seperti fluktuasi nilai tukar, keterlambatan pengiriman, atau kerusakan barang. Untuk mengelola risiko ini, perusahaan perlu menggunakan asuransi ekspor-impor serta menerakan sistem pembayaran yang aman. Diversifikasi pasar juga diperlukan untuk mengurangi ketergantungan ekspor-impor pada satu negara.

Mendirikan Bisnis Ekspor di Surabaya

Tips Mendirikan Bisnis Ekspor di Surabaya

Satu dari dua opsi untuk Anda dapat mulai menjalankan bisnis perdagangan di Surabaya adalah dengan mendirikan PT PMA untuk layanan impor dan ekspor. Mendirikan perusahaan jenis ini untuk bisnis perdagangan tidak sulit, yang perlu Anda lakukan hanyalah memenuhi semua persyaratan serta mendapatkan izin dan lisensi yang relevan.

Anda membutuhkan investasi minimum IDR 10 miliar untuk memulai perusahaan dagang di Surabaya, dan modal disetor minimum IDR 10 miliar. Perusahaan dagang PT PMA untuk ekspor atau impor di Surabaya hanya akan dapat beroperasi penuh setelah 8 bulan dari waktu aplikasi.

Izin Impor/Ekspor dan Izin Usaha di Surabaya

Walaupun ada begitu banyak kesempatan di Surabaya untuk bisnis ekspor dan impor, ada juga beberapa izin usaha dan izin impor/ekspor yang harus Anda ajukan.

Efektif sejak 21 Juni 2018, kebanyakan izin usaha harus diajukan melalui Sistem Online Single Submission (OSS). Implementasi sistem ini adalah upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat prosedur perizinan dan untuk meningkatkan investasi domestik dan asing.

Akibatnya, beberapa izin telah digabung menjadi izin berbeda. Misalnya, izin impor yang tadinya dikenal sebagai API-U and API-P telah dikonsolidasi dan digantikan oleh Nomor Induk Berusaha (NIB).

Menggunakan Ekspor Undername Pihak Ketiga

Banyak orang asing memilih opsi ini karena dengan ekspor undername, kepatuhannya lebih mudah dipenuhi. Keuntungan ekspor undername untuk mendistribusikan produk Anda di Indonesia adalah Anda dapat dengan nyaman melakukan ekspor tanpa menghabiskan banyak waktu melalui proses inkorporasi, sehingga Anda dapat lebih cepat memasuki bisnis perdagangan di Surabaya. Belum lagi, waktu yang harus Anda habiskan untuk berhadapan dengan birokrasi serta persyaratan memperoleh izin-izin yang diperlukan.

InCorp telah lama menjadi penyedia ekspor undername terkemuka bagi orang asing dari berbagai negara. Dengan layanan kami, kami akan membuat prosedur perdagangan menjadi lebih sederhana dan mudah bagi Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyediakan invoice proforma penjual atau manufaktur produk, dan kami menjamin ekspor yang mudah ke Surabaya, sesuai dengan semua persyaratan.

Namun, informasi spesifik mungkin diperlukan, tergantung pada kategori produk ekspor.

Ekspor dari Surabaya sebagai Perusahaan Dagang PT PMA

Jika mendirikan perusahaan dagang adalah pilihan Anda, siapkan dokumen-dokumen ini:

  • Dokumen transportasi – bon udara, bon darat, bukti pembayaran pos dan kargo, dll.
  • Ekspor bea cukai dari Deklarasi Surabaya
  • Deklarasi item ekspor
  • Invoice komersial
  • Daftar pengepakan
  • Izin ekspor
  • Sertifikat asal
  • Sertifikat asuransi

Anda mungkin juga perlu menyerahkan dokumen-dokumen berikut berdasarkan kategori jenis barang yang diekspor:

  • Sertifikat Jaminan Mutu
  • NPWP
  • LKP Ekspor

Untuk mulai menjalankan perusahaan dagang di Surabaya, mendapatkan izin ekspor dan impor dan mengurus keseluruhan inkorporasi tepat waktu, hubungi InCorp. Kami siap melayani Anda dan senang jika dapat memberikan Anda penawaran gratis sehubungan dengan pertanyaan Anda mengenai bisnis ekspor di Surabaya.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Hubungi kami.

Lead Form ID

Pertanyaan yang sering diajukan

  • Kategori A (Risiko rendah): Jika salah digunakan, alat kesehatan tidak menyebabkan bahaya kepada manusia.
  • Ketegori B (resiko rendah ke sedang): Jika salah digunakan, alat kesehatan mungkin saja menyebabkan dampak serius, namun tak dianggap sebagai kecelakaan berat.
  • Ketegori C (risiko sedang): Jika salah digunakan, alat kesehatan mungkin saja menyebabkan dampak yang sangat serius, namun tetap belum dianggap sebagai kecelakaan berat.
  • Kategori D (risiko tinggi): Jika salah digunakan, alat kesehatan mungkin menyebabkan dampak yang berbahaya, dan dianggap sebagai kecelakaan fatal terhadap manusia.

Bisa. Anda dapat mengimpor produk melalui layanan Importer of Record yang memungkinkan perusahaan mengimpor barang melalui perantara mitra importir.

Sebelum didistribusikan, Anda harus mendaftarkan produk tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hanya badan hukum di Indonesia saja yang dapat mendaftarkan produk ke BPOM. Jika Anda memutuskan untuk mendistribusikan produk melalui distributor lokal, mereka akan mendaftarkan produk Anda dengan nama mereka, dan menjadi pemegang izin produk. InCorp bisa menjadi mitra distributor lokal dan mendaftarkan produk Anda.

Ya. Tanpa dokumen tersebut bisnis anda tidak diperkenankan untuk menerbitkan izin kerja bagi pekerja asing. Izin usaha permanen ini juga merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan berbagai jenis izin usaha dan izin impor lainnya.

Secara umum ada dua jenis, yakni izin usaha utama, dan izin utama non-utama. Izin usaha utama biasanya berlaku untuk berbagai macam industri, seperti izin usaha umum dan izin usaha industrial. Sementara izin usaha non utama bersifat tambahan dan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Izin usaha untuk operasional dan komersial adalah salah satu jenis dari izin usaha non-utama.