Home Blog Tinjauan Sektor Fintech dan Tantangannya di Bali Bali Tinjauan Sektor Fintech dan Tantangannya di Bali InCorp Editorial Team 11 Februari 2023 3 reading time Table of Contents Lanskap Fintech di Bali Bagaimana Memulai Bisnis Fintech di Bali Dirikan Bisnis Fintech Anda di Bali bersama Cekindo Cepatnya pertumbuhan aspek ekonomi serta lingkungan bisnis yang berpacu cepat tak pelak menjadi penyebab Indonesia berada di posisi atas yang menyandang status sebagai salah satu tempat paling prospektif untuk memulai bisnis di sektor teknologi finansial, atau lebih dikenal dengan istilah fintech. Ini dibuktikan dengan adanya penggunaan dompet uang virtual serta peer to peer lending yang secara mantap meningkat di antara industri lain di Indonesia. Para pemuda di Indonesia juga berkontribusi terhadap cepatnya pertumbuhan ekonomi akibat budaya tanpa uang tunai karena efisiensinya. Meski Asosiasi Teknologi Finansial Indonesia baru saja didirikan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini telah membuktikan betapa menguntungkannya pasar Indonesia. Selain itu, Indonesia juga telah menjadi negara kedua yang menerima investasi venture capital terbesar di Asia Tenggara, hanya di belakang Singapura. Jika menapak balik ke tahun 2014, investasi venture capital di Indonesia hanya sejumlah USD 2,3 juta, dan pada tahun 2017 jumlahnya melonjak tajam ke angka USD 136 juta. Selain Jakarta sebagai ibu kota di Indonesia, Bali juga menjadi salah satu tempat terbaik untuk memulai bisnis fintech Anda. Lanskap Fintech di Bali Siapa yang tidak tahu Bali? Selain menyuguhkan pemandangan bak surga, Bali juga menyediakan keramahtamahan yang menjanjikan bagi jutaan turis dari berbagai belahan dunia. Bali juga menjadi salah satu opsi terbaik yang tersedia untuk menciptakan lanskap bisnis fintech yang menjanjikan di tempat yang begitu menyenangkan, tidak seperti Jakarta yang marak akan kemacetan dan kepadatan. Hal-hal ini mungkin menjadi alasan utama Anda dapat menjalankan bisnis fintech yang menjanjikan di Pulau Dewata. Selain itu, sejumlah startup fintech telah didirikan di Bali, seperti Bitcoin.co.id, Startup Bank Challenge Bali, Hubud, The Onion Collective, dan masih banyak lagi. Pantas saja, International Monetary Fund (IMF) dari The World Bank Group telah menciptakan The Bali Fintech Agenda, pertemuan tahunan di Bali yang membahas isu-isu terkait kooperasi dana internasional dengan keahlian dan mandat. Bagaimana Memulai Bisnis Fintech di Bali Regulasi baru yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikeluarkan pada tahun 2018 dan dinamai Digital Financial Innovation, yaitu satu set peraturan untuk memantau serta mengawasi pertumbuhan dan perkembangan industri fintech di Indonesia. Ini adalah peraturan utama yang harus Anda pahami sebelum memulai bisnis fintech di Bali setelah Anda memutuskan jenis bisnisnya. Terkait formasi perusahaan, paling baik adalah mendirikan perusahaan lokal (PT) untuk dapat memisahkan aset perusahaan dari aset pribadi. Langkah ini akan melindungi aset pribadi jika perusahaan mengalami kerugian. Sesuai regulasi di atas, langkah-langkah berikut harus dilakukan: Mendaftarkan perusahaan ke OJK. Perusahaan akan melalui Regulatory Sandbox selama 12 bulan, instrumen untuk menguji, melakukan observasi dan menentukan bagaimana perusahaan fintech Anda akan bekerja. Lalu Anda dapat mengajukan izin fintech di OJK. Langkah-langkah ini akan membutuhkan lebih banyak dokumen dan arsip untuk memenuhi data yang dibutuhkan OJK saat pemeriksaan perusahaan. Dirikan Bisnis Fintech Anda di Bali bersama Cekindo Entah Anda ingin memulai bisnis fintech di Bali yang berfokus pada peer to peer lending, dompet virtual, atau cicilan virtual yang terintegrasi dengan bisnis atau stratup lain, Cekindo dapat membantu Anda mendirikannya. Cekindo akan membantu langkah dasar pertama yang menentukan masa depan bisnis fintech Bali Anda dengan melakukan riset yang benar terkait pasar Indonesia, secara spesifik Bali. Cekindo juga membantu bisnis Anda terkait proses yang membutuhkan kepatuhan hukum yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank sentral Indonesia Bank Indonesia (BI) serta Asosiasi Teknologi Finansial Indonesia. Konsultan profesional dan staf berpengalaman dengan pengetahuan mendalam akan pasar fintech Bali siap membantu Anda mendirikan bisnis secara sukses. Isi form di bawah ini untuk berdiskusi lebih lanjut dengan konsultan kami. Read Full Bio Daris Salam COO Indonesia at InCorp Indonesia With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.