5 Kesalahan Utama untuk Dihindari saat Membentuk Kemitraan Bisnis

5 Kesalahan Utama untuk Dihindari saat Membentuk Kemitraan Bisnis

  • InCorp Editorial Team
  • 17 Oktober 2024
  • 3 reading time

Banyak pengusaha yang telah menjalankan bisnis di Indonesia selama beberapa saat merasa perlu menjalin kemitraan pada akhirnya.

Kebanyakan dari mereka merasa tidak senang jika hanya mencapai tingkat kesuksesan umum. Beberapa merasa terhenti dan menganggap bisnis tidak berjalan maju.

Oleh karena itu, kemitraan di Indonesia dapat menjadi cara untuk membawa bisnis Anda ke tingkat selanjutnya.

Tentu saja, kemitraan usaha yang tepat dapat sangat memuaskan dan menguntungkan. Sebaliknya, jika tidak dilakukan dengan benar, kemitraan dapat menghambat laju usaha serta merusak hubungan dengan mitra.

Kemitraan di Indonesia adalah strategi jangka panjang dan Anda wajib menghindari 5 kesalahan ini untuk memastikan keberhasilannya.

5 Kesalahan Kemitraan Bisnis di Indonesia

1. Anda Tak Memiliki Struktur Kemitraan yang Layak 

Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memiliki struktur kemitraan yang benar.

Memilih kemitraan yang layak adalah bagaimana Anda memulai usaha dengan benar. Jika tidak, hasilnya adalah membuang-buang uang dan waktu yang berharga.

Kemitraan terbatas dan kemitraan umum adalah dua jenis kemitraan yang umum ditemukan di Indonesia.

Seringnya, pengusaha yang memulai usaha bersama akan memilih kemitraan umum dibandingkan kemitraan terbatas karena pendirian yang mudah dan struktur yang lebih sederhana.

2. Anda Tak Memiliki Visi yang Sejalan

Ketertarikan memulai bisnis bersama terkadang membuat Anda mengabaikan kecocokan antara Anda dan mitra. Anda dan mitra bisa jadi tidak memiliki tujuan dan visi bisnis yang sejalan.

Selalu pastikan bahwa Anda berkomunikasi, atau berkomunikasi terus dengan calon mitra untuk memastikan setiap pihak berada di halaman yang sama.

Komunikasi terus-menerus terkait bagaimana keputusan bisnis ditangani dan tujuan bisnis apa yang akan dicapai menjadi kunci kemajuan dalam kemitraan di Indonesia. Jika menurut Anda mitra Anda tidak cocok dengan Anda dari awal, lebih baik tidak memulai sama sekali.

3. Anda Tidak Memanfaatkan Bantuan Hukum

Saat memulai bisnis dengan mitra, Anda mungkin menghadapi banyak tantangan terkait formasi badan usaha, hak kekayaan intelektual, pinjaman dan pendanaan, spesifikasi kontrak dan kewajiban serta liabilitas hukum lain.

Oleh karena itu, sebelum dan saat formasi kemitraan, memperoleh konsultasi hukum sangatlah penting.

Konsultan hukum profesional dapat memberikan banyak sumber daya berguna dan dukungan yang membantu memitigasi risiko dan memastikan keberhasilan bisnis pada masa mendatang.

Meski banyak pemilik bisnis lebih suka menghabiskan uang untuk pemasaran dan pengembangan produk, menyewa penasihat hukum sebaiknya tidak menjadi pikiran belakangan.

Semakin cepst Anda memanfaatkan bantuan konsultan hukum, semakin mungkin Anda menghemat uang dan tekanan di sepanjang perjalanan.

4. Anda Melewatkan Kontrak Tertulis

Kesalahan lain yang dibuat pebisnis adalah tidak memanfaatkan kontrak atau perjanjian kemitraan.

Seberapa bagus pun hubungan Anda dengan mitra, kemitraan dapat berubah menjadi bencana jika tak ada sistem dan perjanjian yang jelas.

Menyusun perjanjian tertulis sebelum memulai kemitraan di Indonesia bukan hanya meluruskan parameter hubungan profesional, tetapi juga membantu usaha meraih keuntungan terbesar dari modal dan keahlian gabungan.

5. Anda Tak Memiliki Strategi Keluar

Strategi keluar begitu penting namun banyak pemilik bisnis tidak menerapkannya.

Alasan-alasan kebanyakan pengusaha keluar dari bisnis adalah karena kegagalan bisnis, kegagalan kemitraan dan bahkan kebosanan dengan perusahaan. Oleh karena itu, rencanakan strategi keluar Anda dengan matang.

Strategi keluar yang tepat dapat melindungi hak dan kekayaan Anda, serta menghindari pertikaian hukum.

Bagaimana InCorp dapat Membantu

Jika Anda memutuskan untuk membentuk kemitraan di Indonesia, Anda perlu perjanjian kemitraan.

Baik perusahaan Anda adalah startup maupun perusahaan besar, perjanjian kemitraan yang sah dapat membantu melindungi bisnis dengan menghindari potensi risiko dan konflik.

InCorp Indonesia menyediakan layanan profesional untuk situasi unik Anda. Untuk konsultasi gratis, hubungi penasihat InCorp Indonesia hari ini juga.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Ya. Tanpa dokumen tersebut bisnis anda tidak diperkenankan untuk menerbitkan izin kerja bagi pekerja asing. Izin usaha permanen ini juga merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan berbagai jenis izin usaha dan izin impor lainnya.

Secara umum ada dua jenis, yakni izin usaha utama, dan izin utama non-utama. Izin usaha utama biasanya berlaku untuk berbagai macam industri, seperti izin usaha umum dan izin usaha industrial. Sementara izin usaha non utama bersifat tambahan dan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Izin usaha untuk operasional dan komersial adalah salah satu jenis dari izin usaha non-utama.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.