Home Blog Perjanjian CEPA antara Indonesia dan Australia dan Peluang Usaha yang Ditawarkan Uncategorized Perjanjian CEPA antara Indonesia dan Australia dan Peluang Usaha yang Ditawarkan InCorp Editorial Team 11 Februari 2023 3 reading time Table of Contents Apa Itu Indonesia-Australia CEPA? Indonesia-Australia CEPA: Cakupan Perjanjian Keuntungan untuk Australia Konsultasi dengan Cekindo Perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Australia, juga dikenal sebagai IA-CEPA atau Indonesia-Australia CEPA, akhirnya mulai berlaku pada 5 Juli 2020. Pemerintah Indonesia menadatangani dan meratifikasinya pada Februari 2020. Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, IA-CEPA dapat membantu Indonesia pulih dari COVID-19 dengan mempertahankan momentum perdagangan dan meningkatkan persaingan perdagangan negara. Indonesia selalu menjadi pasar ideal bagi eksportir barang dan layanan Australia, dan pasarnya telah tumbuh semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir. Antara 2018 dan 2019, perdagangan bilateral barang dan jasa antara dua negara tercatat sebesar US$12.4 miliar (~A$17.8 miliar), menjadikan Indonesia mitra dagang Australia terbesar ke-13. Apa Itu Indonesia-Australia CEPA? Indonesia-Australia CEPA ditandatangani dengan tujuan membuka lebih banyak investasi di Indonesia dan meningkatkan perdagangan bilateral yang berjumlah US$7.8 miliar pada tahun lalu yaitu tahun 2019. Perjanjian ini akan menghapus mayoritas tarif dagang antara Indonesia dan Australia: 94% tarif Indonesia akan dihapus dan semua tarif Australia terhadap impor Indonesia akan dihapus. IA-CEPA memberikan bisnis-bisnis di Indonesia dan Australia peluang untuk melakukan diversifikasi dan memperluas kemitraan dagang dan ekonomi mereka. Selain itu, perjanjian ini akan mendukung kepentingan kedua belah negara, sehingga kemitraan ini akan mendukung terciptanya kawasan Asia Tenggara yang aman dan makmur. Indonesia-Australia CEPA: Cakupan Perjanjian Di dalam perjanjian, Indonesia bertujuan meningkatkan ekspor tekstil, otomotif dan elektroniknya, sementara Australia berharap untuk meningkatkan ekspor bijih besi, gandum dan susu. Cakupan perjanjian juga termasuk yang berikut ini: 1. Bisnis Australia sekarang dapat memiliki mayoritas saham di sektor-sektor berikut: Telekomunikasi Layanan konstruksi Pendidikan: pendidikan universitas dan layanan vokasi (Universitas Monash telah mengumumkan persetujuan pembukaan kampusnya di Jakarta) Layanan profesional: arsitek, perencanaan kota, teknik dan surveying Manajemen air limbah Sektor energi: instalasi dan konstruksi tenaga listrik, pabrik geotermal, konstruksi platform minyak dan gas, pabrik tenaga dengan lebih dari 10 MW Layanan pertambangan: persiapan tempat pertambangan Transportasi: jalan raya, rel, konsesi terowongan, jembatan Pariwisata: kepemilikan mayoritas atas hotel bintang tiga, empat dan lima, restoran, kafe dan bar, konsultasi wisata, operator tur (akan ada banyak peluang usaha besar di Bali – surga wisata) Kesehatan: rumah sakit besar, patologi, paramedis dan layanan spesialis gigi 2. Hampir semua barang yang diekspor ke Indonesia atau Australia tidak akan dikenakan tarif atau mendapat pengurangan tarif. 3. Kedua negara akan mengizinkan warga negara masing-masing dengan pendidikan tingkat tiga untuk memperoleh pengalaman kerja selama enam bulan di pasar masing-masing. Awalnya, ini akan berlaku dalam bidang-bidang ini: pertambangan, keuangan dan asuransi, kesehatan, teknik, pengembangan infrastruktur, dan informasi dan telekomunikasi. 4. Indonesia akan secara otomatis mengeluarkan izin impor bagi bisnis Austtalia untuk produk-produk berikut: Gandum Susu Buah sitrus Wortel dan kentang Daging sapi beku Daging domba Ternak hidup Keuntungan untuk Australia Meskipun industri ternak Australia mengalami penurunan signifikan sejak 2014, Indonesia-Australia CEPA diyakini akan memberikan dorongan terbesar terhadap industri tersebut sehigga meningkatkan pemasukan negara. Indonesia adalah pelanggan terbesar Australia untuk ternak hidup dengan jumlah ternak hidup impor sebanyak 675.000 pada 2019, yang kurang lebih separuh kebutuhan ternak Indonesia. Konsultasi dengan Cekindo Dengan memanfaatkan Indonesia-Australia CEPA, Cekindo memberikan hasil berkinerja tinggi dan mengurangi biaya saat Anda memulai bisnis di Indonesia. Tim spesialis kami berdedikasi memberikan metodologi dan proses singkat sesuai kebutuhan bisnis Anda dengan riwayat panjang akan keberhasilan. Cekindo juga telah memperluas kapabilitas untuk memberikan solusi yang efektif secara biaya, berjalan da menunjang skalabilitas bagi klien dari berbagai belahan dunia. Pelajari bagaimana Anda dapat menikmati manfaat dari Indonesia-Australia CEPA melalui layanan konsultasi bisnis Cekindo di Indonesia. Isi form berikut. Read Full Bio Daris Salam COO Indonesia at InCorp Indonesia With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.