Modus dan Ciri-ciri Penipuan Bea Cukai dan Cara Mengatasinya

Modus dan Ciri-ciri Penipuan Bea Cukai dan Cara Mengatasinya

  • InCorp Editorial Team
  • 24 Januari 2024
  • 6 reading time

Bea Cukai memainkan peran sentral dalam mengelola aliran barang di perbatasan dalam ranah perdagangan internasional. Dengan tanggung jawab yang besar, terkadang pihak terkait kerap kali mendapatkan ujian dari upaya penipuan bea cukai yang sulit dideteksi. 

Penipuan terhadap bea cukai ini jadi masalah yang cukup besar. Terutama bagi pendapatan negara. Untuk membahas lebih lanjut, mari memahami kompleksitas di balik proses bea cukai.

Apa itu Bea Cukai?

Secara esensial, bea cukai adalah instrumen pemerintahan yang mengatur pengenaan pajak terhadap barang masuk ke perbatasan suatu negara. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan pendapatan negara dan sekaligus menjaga keamanan serta kepentingan ekonomi nasional.

Setiap barang yang masuk atau meninggalkan sebuah negara akan melewati pemeriksaan oleh bea cukai. Proses ini tidak hanya bersifat administratif, namun juga melibatkan pengawasan ketat untuk mencegah berbagai risiko, termasuk potensi penipuan.

Penipuan Atas Nama Bea Cukai

Sayangnya, di tengah kemajuan teknologi dan sistem yang semakin canggih, masih terdapat pelaku penipuan yang berusaha memanfaatkan celah untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Penipuan bea cukai dapat terjadi dalam berbagai macam skema, mulai dari penyelundupan barang terlarang hingga manipulasi dokumen impor yang mengatasnamakan bea cukai.

Ciri-ciri Penipuan Bea Cukai

ciri-ciri penipuan bea cukai

Sebagai konsumen, Anda perlu mengetahui ciri-ciri penipuan bea cukai yang umum terjadi. Diharapkan Anda bisa lebih waspada jika menemukan modus penipuan sebagai berikut

Tawaran Harga yang Terlalu Murah

Penipuan seringkali melibatkan tawaran harga yang sangat murah untuk barang-barang tertentu. Harga yang terlalu rendah dari harga pasar seharusnya dapat menjadi peringatan.

Proses Pembayaran yang Tidak Biasa

Ciri umum penipuan adalah cara pembayaran yang tidak biasa atau di luar sistem resmi bea cukai. Misalnya, meminta transfer uang langsung ke rekening pribadi daripada melalui jalur resmi.

Ancaman atau Tekanan

Penipu sering menggunakan taktik ancaman atau tekanan agar korban segera membayar. Mereka mungkin mengaku sebagai petugas bea cukai dan mengancam untuk melakukan tindakan hukum jika pembayaran tidak segera dilakukan.

Klaim Barang dari Blackmarket atau Lelang

Penipu mungkin mengklaim bahwa barang yang mereka tawarkan berasal dari blackmarket atau dilelang oleh Bea Cukai. Ini bisa menjadi indikator terjadinya potensi penipuan.

Komunikasi yang Tidak Resmi

Pihak yang mengklaim sebagai Bea Cukai mungkin berkomunikasi melalui nomor pribadi, bukan melalui jalur resmi Bea Cukai. Komunikasi yang tidak resmi seperti ini patut untuk dicurigai.

Penggunaan Identitas Palsu

Penipu dapat menggunakan identitas palsu, termasuk mengatasnamakan petugas bea cukai. Ini dapat melibatkan penggunaan surat atau logo palsu untuk memberikan kesan resmi.

Penggunaan Kode Wilayah Internasional yang Tidak Sesuai

Dalam modus ini, penipu mungkin berkomunikasi melalui obrolan atau telepon dengan kode wilayah internasional, meskipun sebenarnya mereka berada di dalam negeri.

Penekanan pada Pembayaran Biaya yang Tidak Wajar

Penipu mungkin menekankan pembayaran biaya tertentu, seperti biaya pendaftaran IMEI, yang sebenarnya tidak diwajibkan oleh Bea Cukai.

Tanggap Cepat atas Komunikasi Online

Penipuan seringkali melibatkan desakkan  terhadap komunikasi online, menciptakan atmosfer urgensi untuk mendapatkan pembayaran.

Informasi yang Tidak Konsisten

Penipu mungkin memberikan informasi yang tidak konsisten atau tidak sesuai dengan ketentuan resmi Bea Cukai. Perbedaan dalam informasi dapat menjadi tanda kecurigaan.

Read more: Solusi Mendapatkan Barang yang ditahan Bea Cukai 

Modus Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

Saat ini terdapat beragam modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai, melibatkan: 

  • Lelang palsu
  • Pengiriman barang dari luar negeri dengan dalih romansa
  • Penipuan melalui online shop
  • Modus biaya pendaftaran IMEI untuk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT). 

Tidak ada biaya pendaftaran IMEI sesuai dengan Perdirjen Nomor 13/BC/2021 jo PER-7/BC/2023, tetapi ada kewajiban kepabeanan untuk impor HKT, berupa pembayaran bea masuk dan pajak impor (PDRI) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Love Scheme Modus

Dimulai dengan berkenalan di platform daring. Kemudian pelaku penipuan  berkomunikasi melalui obrolan atau telepon dengan kode wilayah internasional, padahal pelaku berada di dalam negeri. Penipu mengklaim mengirimkan barang dari luar negeri, lalu ada pihak yang mengaku sebagai Bea Cukai dan mengancam dengan cara meminta transfer sejumlah uang ke rekening pribadi.

Jualan Barang Online (Lelang / Blackmarket)

Pelaku yang menawarkan barang dengan harga jauh di bawah pasaran, seringkali mengklaim barang berasal dari black market atau hasil penyitaan Bea Cukai yang dilelang. Penipuan bea cukai soal paket sering terjadi. Biasanya setelah terjadi pembayaran, pelaku mengklaim barang ditahan oleh Bea Cukai dan meminta transfer uang ke rekening pribadi untuk pembayaran di Bea Cukai. Terkadang, pelaku melibatkan pihak yang mengatasnamakan Bea Cukai, menghubungi dengan nomor pribadi, dan melakukan ancaman.

Biaya Pendaftaran IMEI

Beberapa penipu mengatasnamakan Bea Cukai dengan menawarkan registrasi IMEI untuk perangkat telepon, komputer genggam, dan tablet (HKT). Mereka meminta pembayaran biaya pendaftaran IMEI, yang sebenarnya tidak diperlukan berdasarkan peraturan Bea Cukai.

Modus Impor Palsu

Pelaku menawarkan jasa impor dengan harga yang menarik, tetapi pada akhirnya menghilang setelah menerima pembayaran. Barang yang diimpor mungkin palsu atau tidak pernah benar-benar diterima oleh pihak pembeli.

Penggunaan Identitas Palsu

Penipu mengaku sebagai petugas Bea Cukai dengan menggunakan identitas palsu. Mereka meminta informasi pribadi atau pembayaran dengan berbagai alasan palsu.

Mengingat beragamnya modus penipuan, penting bagi Anda semua untuk tetap waspada dan melakukan verifikasi terhadap setiap transaksi dengan cermat.

Bagaimana Cara Melaporkan Penipuan Bea Cukai

Pelaporan atas penipuan Bea Cukai bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Hubungi Pusat Informasi Bea Cukai

Telepon Pusat Informasi Bea Cukai melalui nomor resmi 1500225 untuk memberikan informasi rinci tentang penipuan yang dialami.

Kunjungi Kantor Bea Cukai

Segera datangi kantor Bea Cukai terdekat dan sampaikan laporan secara langsung dengan membawa bukti-bukti yang relevan.

Gunakan Saluran Resmi

Pastikan melaporkan penipuan melalui saluran resmi Bea Cukai. Informasi kontak resmi dapat ditemukan di situs web resmi mereka, http://www.beacukai.go.id. .

Website dan Nomor Telepon

Untuk melakukan verifikasi nomor resmi dan mendapatkan informasi lebih lanjut, kunjungi situs web Bea Cukai di http://www.beacukai.go.id atau hubungi mereka di nomor telepon resmi 1500225.

Dengan melibatkan pihak berwenang secara langsung, Anda dapat membantu memastikan penanganan yang cepat dan efektif terhadap kasus penipuan Bea Cukai.

Cara Terhindar dari Penipuan Bea Cukai

  • Tetap Tenang dan Abaikan Ancaman: Jangan panik dan abaikan ancaman dari pelaku penipuan.
  • Verifikasi Sebelum Transfer: Jangan melakukan transfer ke rekening pribadi, mintakan kode billing resmi untuk pelunasan pungutan negara.
  • Periksa Nomor Resi: Verifikasi nomor resi barang kiriman di http://www.beacukai.go.id/barangkiriman.
  • Cek Status Barang Lelang: Pastikan barang terdaftar di http://lelang.go.id jika terlibat dalam modus barang lelang.
  • Hubungi Pusat Informasi Bea Cukai: Klarifikasi informasi dengan menghubungi pusat informasi Bea Cukai di 1500225 atau kantor Bea Cukai terdekat.
  • Berhati-hati Saat Belanja Online: Periksa keaslian penjual dan situs belanja online. Hindari tergoda dengan harga murah yang mencurigakan.
  • Waspadai Pertemuan Online: Lebih berhati-hati saat berkenalan secara daring. Verifikasi identitas dan hindari berbagi informasi pribadi yang berlebihan.

Ekspor Impor Lebih Aman dengan InCorp Indonesia

Bagi pelaku bisnis yang ingin mengoptimalkan proses impor secara aman dan efisien, InCorp Indonesia menyediakan layanan izin impor yang profesional. Bersama dengan tim yang ahli dalam regulasi dan prosedur impor, InCorp Indonesia dapat membantu perusahaan menghindari risiko penipuan Bea Cukai dan memastikan kelancaran proses perdagangan internasional.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Anda dapat mentransfer lisensi selama distributor lokal Anda saat ini setuju untuk mengubah pemegang lisensi produk. Prosedurnya akan berbeda untuk setiap kategori produk. Kami hanya dapat merekomendasikan Anda untuk mencoba mencegah masalah ini dengan menjalin kerja sama dengan mitra yang dapat dipercaya sejak awal.

Ya. Tanpa dokumen tersebut bisnis anda tidak diperkenankan untuk menerbitkan izin kerja bagi pekerja asing. Izin usaha permanen ini juga merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan berbagai jenis izin usaha dan izin impor lainnya.

Secara umum ada dua jenis, yakni izin usaha utama, dan izin utama non-utama. Izin usaha utama biasanya berlaku untuk berbagai macam industri, seperti izin usaha umum dan izin usaha industrial. Sementara izin usaha non utama bersifat tambahan dan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Izin usaha untuk operasional dan komersial adalah salah satu jenis dari izin usaha non-utama.