laporan keungan perusahaan manufaktur

Perhitungan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Jenisnya

  • InCorp Editorial Team
  • 2 Desember 2024
  • 6 minutes reading time

Laporan keuangan merupakan jantung dari setiap bisnis, tak terkecuali perusahaan manufaktur. Dokumen ini tidak hanya sekedar kumpulan angka, tetapi juga cerminan kesehatan finansial perusahaan.

Bagi pelaku bisnis manufaktur, memahami dan menyusun laporan keuangan dengan benar adalah kunci untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perhitungan laporan keuangan perusahaan manufaktur serta berbagai jenis laporan yang perlu dipahami.

Baca juga: Kenali Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan & Fungsi Penting

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sebuah dokumentasi yang mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dokumen ini disusun secara sistematis berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan mencakup informasi mengenai aset, utang, pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan.

Dengan kata lain, laporan keuangan adalah sebuah “foto” dari kondisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, dan juga sebuah “film” yang menunjukkan bagaimana kondisi keuangan perusahaan berubah dari waktu ke waktu.

Perbedaan laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa terletak pada adanya komponen tambahan yang terkait dengan proses produksi, seperti persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan overhead pabrik.

Oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan perusahaan manufaktur menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan jasa.

Fungsi Keuangan dalam Perusahaan Manufaktur

Laporan keuangan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Berikut adalah beberapa alasan mengapa laporan keuangan sangat penting:

  • Sebagai alat evaluasi kinerja: Laporan keuangan memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara periodik, membandingkan hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  • Sebagai dasar pengambilan keputusan: Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis yang strategis, seperti investasi, ekspansi, atau efisiensi biaya.
  • Sebagai alat komunikasi dengan pihak eksternal: Laporan keuangan digunakan untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak eksternal, seperti investor, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak tersebut untuk membuat keputusan terkait dengan perusahaan, termasuk untuk menghitung pajak perusahaan.

Secara spesifik, laporan keuangan perusahaan manufaktur dapat digunakan untuk:

  • Menganalisis efisiensi proses produksi: Dengan menganalisis biaya produksi dan nilai persediaan, manajemen dapat mengidentifikasi bottleneck dalam proses produksi dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi.
  • Menentukan harga jual produk: Laporan keuangan dapat digunakan untuk menghitung harga pokok produksi yang akurat, sehingga manajemen dapat menentukan harga jual produk yang kompetitif dan menguntungkan.
  • Mengelola arus kas: Dengan menganalisis laporan arus kas, manajemen dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangannya dan mendanai operasi bisnis.
  • Merencanakan kebutuhan pendanaan: Laporan keuangan dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan pendanaan jangka pendek dan jangka panjang, serta memilih sumber pendanaan yang paling tepat.

Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Laporan keuangan perusahaan manufaktur memiliki karakteristik unik yang mencerminkan kompleksitas proses produksi. Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan utama yang perlu dipahami:

1. Laporan Harga Pokok Produksi (HPP)

Laporan HPP merupakan laporan yang menghitung total biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.

Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Laporan HPP sangat penting karena nilai HPP akan digunakan dalam menghitung laba kotor pada laporan laba rugi.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi pada perusahaan menunjukkan kinerja keuangan bisnisnya selama suatu periode tertentu. Dalam perusahaan manufaktur, pendapatan utama berasal dari penjualan produk yang telah diproduksi.

Biaya pokok penjualan (yang didasarkan pada HPP) kemudian dikurangkan dari pendapatan untuk mendapat keuntungan kotor. Selanjutnya, biaya operasi lainnya seperti biaya administrasi dan biaya penjualan dikurangkan untuk mendapatkan laba bersih.

3. Laporan Neraca

Laporan neraca memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Laporan ini menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan.

Aset perusahaan manufaktur umumnya termasuk persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, peralatan produksi, dan kas. Liabilitas mencakup utang usaha, utang jangka panjang, dan utang lainnya. Sedangkan ekuitas mencerminkan modal pemilik dan laba ditahan.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menunjukkan perubahan pada ekuitas pemilik selama suatu periode. Perubahan ini dapat disebabkan oleh laba bersih yang ditahan, dividen yang dibayarkan, atau transaksi lainnya yang mempengaruhi ekuitas.

5. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan informasi mengenai aliran masuk dan keluar kas selama suatu periode. Laporan ini dibagi menjadi tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Laporan arus kas sangat penting untuk menilai likuiditas perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan kas.

Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Dagang

Laporan keuangan perusahaan dagang lebih sederhana karena tidak melibatkan proses produksi. Perbedaan utama terletak pada:

  • Persediaan: Perusahaan dagang umumnya hanya memiliki satu jenis persediaan, yaitu barang dagangan.
  • HPP: HPP pada perusahaan dagang adalah harga produk yang dibeli dari supplier.
  • Tidak adanya akun-akun biaya produksi: Perusahaan dagang tidak memiliki akun-akun seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Elemen Kunci Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Elemen kunci dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur yang membedakannya dengan perusahaan dagang adalah:

  • Laporan Harga Pokok Produksi (HPP): Laporan ini secara rinci menghitung total biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
  • Persediaan Barang: Neraca perusahaan manufaktur akan mencantumkan berbagai jenis persediaan yang dimiliki, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
  • Biaya Overhead Pabrik: Ini adalah biaya tidak langsung yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya listrik, depresiasi peralatan, dan gaji supervisor.

Apa yang Membedakan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang?

Laporan keuangan perusahaan dagang lebih sederhana karena tidak melibatkan proses produksi. Penjelasan perbedaan utamanya terletak pada:

  • Persediaan: Perusahaan dagang umumnya hanya memiliki satu jenis persediaan, yaitu barang dagangan.
  • HPP: HPP pada perusahaan dagang adalah harga beli produk dari supplier.
  • Tidak adanya akun-akun biaya produksi: Perusahaan dagang tidak memiliki akun-akun seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Untuk menghitung biaya produksi, perusahaan manufaktur umumnya menggunakan metode penentuan biaya per proses atau metode penentuan biaya pesanan kerja.

  • Metode Penentuan Biaya Per Proses: Cocok untuk perusahaan yang memproduksi produk yang serupa dalam jumlah besar dan terus-menerus. Biaya produksi dihitung berdasarkan departemen atau proses produksi.
  • Metode Penentuan Biaya Pesanan Kerja: Cocok untuk perusahaan yang memproduksi produk yang berbeda-beda sesuai pesanan pelanggan. Biaya produksi dihitung untuk setiap pesanan kerja.

Perhitungan HPP:

HPP dihitung dengan cara mengalikan jumlah unit yang dijual dengan biaya produksi per unit.

Contoh Perhitungan HPP:

Jika sebuah perusahaan manufaktur memproduksi 10.000 unit produk dengan biaya produksi per unit Rp10.000 dan berhasil menjual 8.000 unit, maka HPP adalah 8.000 unit x Rp10.000/unit = Rp80.000.000.

InCorp Profesional dalam Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Pembuatan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang akurat dan sesuai standar memang membutuhkan ketelitian dan pengetahuan yang mendalam. Namun, Anda tidak perlu khawatir. InCorp Indonesia siap membantu Anda.

Dengan pengalaman kami, Anda dapat yakin bahwa laporan keuangan perusahaan Anda akan disusun dengan tepat dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan akuntansi bisnis Anda.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form